Makan Sahur Membedakan Puasa Umat Islam Dengan Puasanya Ahli Kitab

Daftar Isi [Tampil]

Menghidupkan Sunnah Rasul

Makan sahur termasuk dalam meneladani Nabi ﷺ. Dan menghidupkan sunnah Rasul.

مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ وَمَنْ تَوَلَّى فَمَا أَرْسَلْنَاكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا

Barang siapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah. Dan barang siapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka. (QS. An Nisaa’ (4) : 80)

Dari Sayyidina Anas Bin Malik ra., Rasulullah ﷺ bersabda :

مَنْ أَحْيَا سُنَّتِي فَقَدْ أَحَبَّنِي وَمَنْ أَحَبَّنِي كَانَ مَعِي فِي الْجَنَّةِ

Barangsiapa menghidupkan sunnahku, berarti dia mencintaiku dan barangsiapa mencintaiku, maka dia akan bersamaku di surga. (HR. Tuan At Tirmidzi No.2602)

Makan sahur mendatangkan keberkahan

حَدَّثَنَا عَفَّانُ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ سَلَمَةَ قَالَ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ صُهَيْبٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَةً

Telah menceritakan kepada kami Tuan 'Affan telah menceritakan kepada kami Tuan Hammad bin Tuan Salamah berkata; Telah menceritakan kepada kami Tuan Abdul Aziz bin Shuhaib dari Sayyidina Anas bin Malik dari Nabi ﷺ bersabda: "Bersahurlah kalian karena sahur mendatangkan keberkahan" (HR. Tuan Ahmad No.13208)

Makan sahur yang membedakan puasa umat Islam dengan puasanya Ahli Kitab.

حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ حَدَّثَنَا مُوسَى عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي قَيْسٍ مَوْلَى عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ عَن عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ فَصْلًا مَا بَيْنَ صِيَامِنَا وَصِيَامِ أَهْلِ الْكِتَابِ أَكْلَةُ السَّحَرِ

Telah menceritakan kepada kami Tuan Abdurrahman bin Mahdi Telah menceritakan kepada kami Tuan Musa dari Bapaknya dari Tuan Abu Qais budak Sayyidina Amru bin Ash, dari Sayyidina Amru bin Ash beliau berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda: "Sesungguhnya yang membedakan antara puasa kita dengan puasanya Ahli Kitab adalah makan di waktu sahur." (HR. Tuan Ahmad No.17095, 17103)

Mendapatkan sholawat dari Allah dan para Malaikat.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ Allah dan para malaikat bersholawat atas orang-orang yang bersahur. (Hadits Sayyidina Ibnu Umar, HR. Tuan Ibnu Hiban dan Tuan Ath Thabrani, di dalam Shahihut Targhib wat Tarhib)

السُّحُورُ أَكْلَةٌ بَرَكَةٌ فَلَا تَدَعُوهُ وَلَوْ أَنْ يَجْرَعَ أَحَدُكُمْ جَرْعَةً مِنْ مَاءٍ فَإِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ

Sahur adalah makanan berkah, maka jangan kalian tinggalkan walaupun salah seorang dari kalian hanya meneguk seteguk air, karena Allah dan para Malaikat bersholawat atas orang-orang yang bersahur. (Hadits Tuan Abu Sa‘id Al Khudry, Riwayat Tuan Ibnu Abu Syaibah dan Tuan Ahmad)

Al-Hafizh Tuan Ibnu Hajar rahimahullah berkata : "Keberkahan dalam sahur muncul dari banyak sisi, yaitu (karena) mengikuti sunnah, menyelisihi ahli kitab, memperkuat diri dalam ibadah, menambah semangat beraktifitas, mencegah akhlak buruk yang diakibatkan rasa lapar, menjadi pendorong agar bersedekah kepada orang yang meminta ketika itu atau berkumpul bersamanya dalam makan dan menjadi sebab dzikir dan doa di waktu mustajab. (Kitab Khulashatul Kalam Syarh Umdah al-Ahkam, hlm.111)

Didalam bersahur disunnahkan untuk mengakhiri makan sahur.

حَدَّثَنَا مُسْلِمُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ حَدَّثَنَا هِشَامٌ حَدَّثَنَا قَتَادَةُ عَنْ أَنَسٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ تَسَحَّرْنَا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ قُلْتُ كَمْ كَانَ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالسَّحُورِ قَالَ قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةً

Telah menceritakan kepada kami Tuan Muslim bin Tuan Ibrahim telah menceritakan kepada kami Tuan Hisyam telah menceritakan kepada kami Tuan Qatadah dari Tuan Anas dari Tuan Zaid bin Tsabit radliallahu 'anhu berkata: "Kami pernah makan sahur bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam kemudian Beliau pergi untuk melakanakan sholat. Aku bertanya: "Berapa antara adzan (Shubuh) dan sahur..?". Beliau menjawab: "Sebanyak ukuran bacaan lima puluh ayat". (HR. Tuan Bukhori No.1787 dan Tuan Muslim 1837)

Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa dalil ini menunjukkan disunnahkannya mengakhirkan makan sahur hingga dekat dengan waktu Shubuh. (Syarh Shahih Tuan Muslim, 7 : 184).

Dan masih banyak lagi dalil dari manfaat dan keutamaan makan sahur, tapi dengan itu saja sudah cukup untuk membuat kita yakin dalam mengamalkan dan menghidupkan Sunnah Nabi Muhammad ﷺ dengan melakukan makan sahur ketika hendak berpuasa.

Semoga bermanfaat.

Post a Comment

Previous Post Next Post
close