Raja Sriwijaya Pernah Mengirim Surat Kepada Khalifah Muawiyah dan Umar bin Abdul Aziz 660-680 Masehi

Daftar Isi [Tampil]



Banyak yang berspekulasi bahwa islamisasi nusantara diperkirakan terjadi pada abad ke 7 atau 9, karena pada abad tersebut terdapat perkampungan islam di sekitar selat Malaka dan pesisir barat Sumatra. seperti di Barus. Hal ini diperkuat juga dengan ditemukannya makam syech Rukunuddin yang berangka 48 hijriyah atau 661 masehi dan sezaman dengan masa Pemerintahan Khalifah Hasan dari Khilafaur rasyidin.

Bahkan Raja sriwijaya pernah mengirim surat kepada khalifah Muawiyah dan umar bin abdul aziz untuk mengirim utusan agar para da'i islam masuk ke sumatra mengajarkan islam. Jika kita liat, Khalifah muawwiyah itu berkuasa pada tahun 660-680 masehi dan umar bin abdul aziz berkuasa 717-720 masehi yang menandakan bahwa pada abad ke 7-9 islam sudah memijakkan kakinya di bumi nusantara tepatnya sumatra.
Selain dengan bukti di Barus, pada tahun 840 masehi telah berdiri kesultanan perlak di kota perlak di ujung sumatra berbatasan langsung selat Malaka dengan sultan yang pertama adalah Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah yang beraliran syiah Imamiyah.
Namun pada waktu itu, proses islamisasi belum dilakukan secara masif ke seantero sumatra. Namun pada abad ke 13 dari catatan Ibnu Batutah dengan karya nya rihlah ilal masrik menyebutkan bahwa kata samudra atau sumatra dalam bukunya merujuk kepada kesultanan samudra pasai yang mana mayoritasnya sudah memeluk islam. Jadi,Proses islamisasi nusantara secara masif pertama kali dilakukan oleh kesultanan Samudra Pasai.
Di Jawa pula, islamisasi nusantara diyakini terjadi pada permulaan abad 12, islam sudah mulai tersebar dengan datangnya rombongan saudagar persia yang buktinya merupakan makam fatimah binti maimun, dan pada abad ke 15, Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik datang ke Jawa dan menyebarkan islam disana. Di Mojokerto juga telah di temukannya ratusan makam islam kuno yang menandakan islam sudah masuk pada tahun segitu.
Di kalimantan, Islamisasi nusantara dilakukan dengan masuk melalui Pontianak pada abad 18. Di hulu sungai Pawan, Kalimantan barat di temukan pemakaman Islam kuno. Di Kalimantan timur islam masuk melalui Kerajaan Kutai Martadipura, di kalimantan selatan melalui Kerajaan Banjar, dan dari kalimantan tengah di temukannya masjid gede di kota Waringin yang di bangun pada tahun 1434 M.
Di sulawesi, islam masuk melalui rombongan Ulama yang berasal dari minangkabau. pada abad ke 15 yaitu Datuk Ri Bandang yang menyebarkan islam bersama dengan Sultan Suleyman atau penguasa Kesultanan Manila di Filipina yang merupakan orang Minangkabau.
ada beberapa teori yang diungkapkan mengenai masuknya islam ke nusantara. yaitu:
1. Teori India (Gujarat)
Teori yang dicetuskan oleh G.W.J. Drewes ini meyakini, bahwa Islam dibawa ke Nusantara oleh para pedagang dari Gujarat, India, pada abad ke-13 Masehi.
hal ini dibuktikan dengan adanya kesultanan samudra pasai dan makam sultan meurah silu atau sultan malikul saleh yang mana corak kepenulisan nisan nya sama dengan yang ada di gujarat.
2. Teori Arab (Mekah)
Teori selanjutnya tentang masuknya Islam di Indonesia diperkirakan berasal dari Timur Tengah, tepatnya Arab. Teori Arab (Mekah) ini didukung oleh J.C. van Leur, Anthony H. Johns, dan buya hamka.
Menurut Buya Hamka, Islam sudah menyebar di Nusantara sejak abad 7 M. Hamka dalam bukunya berjudul Sejarah Umat Islam menjelaskan salah satu bukti yang menunjukkan bahwa Islam masuk ke Nusantara dari orang-orang Arab.
bukti yang diajukan Hamka adalah naskah kuno dari Cina yang menyebutkan bahwa sekelompok bangsa Arab telah bermukim di kawasan Pantai Barat Sumatera pada 625 M. Di kawasan yang pernah dikuasai Kerajaan Sriwijaya itu juga ditemukan nisan kuno bertuliskan nama Syekh Rukunuddin, wafat tahun 672 masehi.
3.Teori Persia (Iran)
Teori bahwa ajaran Islam masuk ke Nusantara dari bangsa Persia pada abad ke-13 Masehi didukung oleh Umar Amir Husen dan Husein jayadiningrat.
ia berpendapat bahwa tradisi dan kebudayaan Islam di Indonesia memiliki persamaan dengan Persia.
Salah satu contohnya adalah seni kaligrafi yang terpahat pada batu-batu nisan bercorak Islam di Nusantara. Ada pula budaya Tabot di Bengkulu dan Tabuik di Sumatera Barat yang serupa dengan ritual di Persia setiap tanggal 10 Muharam.
Teori ini cukup lemah karena mayoritas pemeluk Islam di Indonesia adalah bermazhab Sunni.
4.Teori Cina
Penyebaran Islam di Indonesia juga diperkirakan masuk dari Cina. Ajaran Islam berkembang di Cina pada masa Dinasti Tang (618-905 M), dibawa oleh panglima muslim dari kekhalifahan di Madinah semasa era Khalifah Ustman bin Affan, yakni Saad bin Abi Waqqash. Kanton pernah menjadi pusatnya para pendakwah muslim dari Cina. Diyakini islam masuk pada tahun 896 di palembang.
Dalam buku Sejarah yang ditulis oleh Nana Supriatna diungkapkan, Kesultanan Demak didirikan oleh Raden Patah, putra Raja Majapahit dari istri seorang perempuan asal Cina yang telah masuk Islam. Raden Patah yang memiliki nama Cina, Jin Bun atau sering dipanggil Pangeran Jimbun memimpin Demak bersama Wali Songo sejak 1500 M.
Penyebaran islam yang pesat sehingga menjadi mayoritas bukan hanya dari peran pedagang ataupun ulama, tetapi konsep Laa Ikroha Fiddin dan konsep Islam sebagai Agama Rahmatan Lil Alamin dan agama yang cinta damai membuat islam mudah diterima oleh masyarakat lokal Nusantara yang notabenenya beragama Animisme, Hindu, dan juga budha.
------------------------------------------
Cornelis Nighel
------------------------------------------
Sumber & Referensi
[1] https://www,kompas,com/skola/read/2020/11/05/160630469/saluran-islamisasi-nusantara
[2] https://id.m,wikipedia,org/wiki/Penyebaran_Islam_di_Nusantara
[3] https://www,republika,co,id/berita/q57edr366/fasefase-islamisasi-nusantara

Post a Comment

Previous Post Next Post
close