KH. Abdul Karim Jatuh Sakit Karena kehilangan kitab Minhajul Qowwim

Daftar Isi [Tampil]

“Cerita ini didapat dari KH. Mas Subadar,” Kata agus HM. Ibrahim Hafidz yang berkenan memberikan sambutan dalam sebuah acara bahtsul masail. Seperti kita tahu, KH. Mas Subadar adalah pengasuh Ponpes Raudhatul Ulum, Besuk, Pasuruan. Beliau pernah nyantri di Ponpes Lirboyo. Meskipun tidak menangi KH. Abdul Karim, paman beliau yang pernah satu kapal denga KH. Abdul Karim ketika berhaji pernah bercerita, waktu itu, pada pelaksanaan ibadah haji yang pertamanya KH. Abdul Karim, sekitar tahun 1948 atau 1949, KH. Abdul Karim pernah jatuh sakit ketika dalam perjalanan menuju tanah suci di atas kapal laut.

Paman Kiai Mas Subadarpun langsung sowan langsung untuk menanyakan perihal kondisi KH. Abdul Karim. Dengan sederhana, KH. Abdul Karim menjawab apa adanya, “Aku nggoleki kitabku. Diselehne ndi karo kang santri? (saya sedang mencari kitab saya. Diletakkan dimana sama kang santri?)”.

Paman KH. Mas Subadarpun menanyakan perihal kitab apa yang sedang dicari KH. Abdul Karim.

“Ngersakne kitab nopo? (menghendaki kitab apa?)”

Usut punya usut, ternyata KH. Abdul Karim sampai jatuh sakit hanya karena kehilangan kitab beliau, Minhajul Qowwim, sebuah kitab fan fiqh syarah Muqaddimah Hadhromiyyah karya Imam Ibnu Hajar Al-Haitami. Konon kitab itu tidak ikut terbawa ketika perbekalan untuk berangkat disiapkan oleh santri beliau. Kitab itu masih tertinggal di pondok.

Dan setelah paman KH. Mas Subadar berhasil mendapatkan kitab Minhajul Qowwim tersebut setelah mengusahakannya, paman KH. Mas Subadarpun menyerahkannya kepada KH. Abdul Karim. Tak berapa lama kemudian, KH. Abdul Karim langsung kembali sembuh seperti sediakala. KH. Abdul Karim memang seorang sosok kiai yang tak pernah bisa lepas dari kitab. “Bahkan menerima tamu saja sambil bawa kitab,” ungkap Agus HM. Ibrahim Hafidz.

Karena waktu itu perjalanan di atas kapal laut menuju tanah suci lama, setidaknya bisa sampai sebulan atau empat puluh harian, beliau menyiapkan sebuah kitab untuk dimuthala’ah di atas kapal. Lalu, masyaallah, beliau bisa sampai jatuh sakit karena terlepas dari muthala’ah kitab. []

Post a Comment

Previous Post Next Post
close