Cerpen, TIPUDAYA DARI SANG IBLIS YANG TERLAKNAT LAKNAT

Daftar Isi [Tampil]


TIPUAN DARI SANG IBLIS

Tipuan dari Sang Iblis | Sahabat Abdullah Umi Maktum adalah seorang yang tidak bisa melihat. Suatu hari beliau berangkat jama’ah ke Masjid, di tengah jalan beliau tergelincir dan terjatuh hingga beliau terluka.


Keesokan harinya beliau berangkat jama’ah lagi. Anehnya mendadak saja ada pemuda yang berbaik hati mau mendampingi beliau menuju masjid. Supaya sahabat Ibnu Maktum tidak tergelincir dan jatuh lagi.


Hari-hari berlalu, si pemuda itu selalu setia mendampingi sahabat Ibnu Maktum jikalau hendak berangkat jama’ah lima waktu. Karena didorong rasa penasaran dan rasa terima kasihnya akhirnya beliau bertanya identitas si pemuda. Awalnya si pemuda enggan memberitahu identitasnya. Namun akhirnya ia mau mengaku setelah sahabat Ibnu Maktum mendesaknya. “Saya adalah Iblis yang menyamar, semenjak kamu terjatuh ketika hendak berangkat ke masjid, separuh dari seluruh dosa yang anda miliki berguguran. Dan saya khawatir jikalau anda terjatuh untuk kedua kalinya maka dosa-dosa yang anda miliki akan berguguran semua. Jadi, saya mengantar anda tiap kali berangkat ke masjid untuk memastikan bahwa anda tidak terjatuh lagi di jalan.”


Kita telah mengenal iblis beserta setan sebagai musuh para manusia, dan itu bukan main-main, mereka menggoda para manusia agar terjerumus pada kesesatan atau setidaknya pada kerugian. Semacam kisah sahabat Abdullah Ibnu Maktum di atas. Saya teringat ucapan orang tua dulu, bahwasanya setan mencari teman untuk di jadikan ancik-ancik (tempat berdiri) di neraka dengan cara menggoda manusia.


Para Setan dalam beraksi pun memiliki caranya sendiri. Ada yang sudah ahli pada bidangnnya. Sebut saja setan A’war, ia beraksi bagaikan koboy, ia adalah setan yang menggoda manusia sebagai penggoda dalam urusan birahi. Dia membangkitkan birahi seorang pemuda dengan jalan meniupi kemaluanya, dan jika seorang pemudi dia akan meniupi bagian pantatnya. Lantas setan A’war akan tertawa kegirangan ketika kedua muda mudi tadi melakukan perbuatan zina.


Ini baru satu dari sekian banyak jenis Setan. Sebenarnya jenis setan ada banyak sekali. Tapi pada kesempatan kali ini saya lebih ingin menyinggung jenis setan yang sering menggoda para tolabul ilmi, atau bisa kita sebut Santri. Yakni setan yang berjuluk: Setan Nganan


Mengenal lebih jauh Setan Nganan

Sesuai namanya frasa Nganan yang di ambil dari akar kata kanan memiliki artian identik pada suatu perbuatan baik. Sedangkan setan memiliki pekerjaan yang condong pada perbuatan buruk. Apakah ini bertentangan? Tidak. Karena justru kanan yang di maksud di sini adalah salah satu trik atau tipuan si setan guna menjerumuskan manusia.


Pada umumnya setan menggoda manusia dengan hal-hal yang bertentangan dengan syariat. Namun setan Nganan ini berbeda, ia menjerumuskan korbannya dengan iming-imingi kebaikan, namun alih-alih mendapatkan kebaikan, justru si korban akan melenceng dari tujuan utamanya. Masih untung, terkadang si korban mendapatkan kebaikan namun dari jalan yang di tawarkan si setan kendati demikian yang didapatkanya itu bukanlah tujuan sebenarnya. Dan kebanyakan selalu berakhir dengan penyesalan si korban karena gagal menggapai kebaikan yang ia incar.


Selain setan Nganan ada pula setan yang menggunakan trik konveksional dalam mengganggu tolabul ‘ilmi. Teringat cerita guru bahasa jawa saya sewaktu SMP dulu. Setan menggangu pencari ilmu dengan tiga cara (trik). pertama, menggunakan tepung. Tepung itu nanti ditaburkan ke muka si pencari ilmu supaya ia mengantuk lantas tertidur. Maka jika ingin menghilangkan efek tepung itu adalah dengan berwudlu.

Kedua, dengan menggunakan jarum. Konon setan akan menusuk-nusukan jarum tersebut ke pantat seorang pencari ilmu supaya ia merasa tidak betah dan segera hengkang dari majelis ilmu yang ia hadirinya.


Ketiga, adalah jurus pamungkas dan juga merupakan jurus andalan ketika cara pertama dan kedua tidak berhasil. Yaitu dengan mengalihkan pikiran atau perhatian si pencari ilmu. Sehingga fokus perhatian yang seharusnya dicurahkan pada pelajaran menjadi terganggu sebab memikirkan hal yang tidak seharusnya dipikirkan saat itu.


Uraian tadi hanyalah sekelumit dari sekian banyak trik setan dalam mengganggu seorang pencari ilmu.


Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah mengapa para setan mengganggu seorang pencari ilmu? Ternyata jawabanya adalah karena mereka takut kepada seorang yang ahli ilmu.


Dikisahkan pada suatu malam setan berputar-putar di sekitar masjid. Usut punya usut ternyata dia sedang kebingungan. Kala itu di dalam masjid ada seorang ahli ibadah yang sedang beribadah dan seorang ahli ilmu yang sedang tertidur. Konon si setan takut menghadapi sang ahli ilmu yang tertidur, bukannya takut pada sang ahli ibadah. Mengapa? karena jika si setan menyesatkan sang ahli ibadah, saat itu juga dia khawatir sang ahli ilmu akan terbangun, dan malah meluruskan kembali si ahli ibadah. Sedangkan setan sendiri tidak mempunyai daya untuk menyesatkan sang ahli ilmu karena kedalaman ilmunya.


Maka tidak heran jika dalam kitab ta’limul muta’alim ada klaim bahwa ada satu orang yang alim memberatkan setan ketimbang seribu orang ahli ibadah sa’iya berbunyi:


فإن فقيها واحدا متوارعا # أشدعلى الشيطان من ألف عابد


“Sesungguhnya satu orang ‘alim fiqih yang wira’i itu lebih susah menurut setan ketimbang seribu orang ahli ibadah”


Pada akhirnya jika mungkin Anda merasa sedang berada dalam pengaruh jenis setan manapun, maka berhati-hatilah. Karena alih-alih menemukan jalan sukses malah menuju jalan kerugian. Tentunya dengan selalu bersikap waspada serta meminta perlindungan kepada Allah SWT, dari segala trik dan godaan setan.


Na’udzubillahi min dalik.  


Penulis: M. In’amul Aufa

Post a Comment

Previous Post Next Post
close