Beberapa Dampak Korupsi Terhadap Ekonomi

Daftar Isi [Tampil]
Ilustrasi Dampak Korupsi
(Ilustrasi Dampak Korupsi)

Korupsi Berdampak Negatif Terhadap Pertumbuhan Ekonomi.

Korupsi bertanggung jawab terhadap lesunya pertumbuhan ekonomi dan investasi dalam negeri.

Korupsi mempersulit pembangunan ekonomi dengan membuat distorsi dan ketidak-efisienan yang tinggi

Korupsi Menurunkan Tingkat Investasi

Investasi yang rendah akan memberikan multiplier effect investasi terhadap pertumbuhan ekonomi rendah (Mauro 1995; 1998).

Cuervo-Cazurra (2006) menemukan bahwa investor dari negara yang memiliki tingkat korupsi rendah (non-korup) cenderung berinvestasi di negara non-korup.

Sebaliknya investor dari negara yang memiliki tingkat korupsi tinggi (korup), juga cenderung berinvestasi di negara korup.

Investor dari negara non-korup mengganggap bahwa berinvestasi di negara korup akan menyebabkan biaya transaksi tinggi dengan adanya pungutan liar dan suap untuk memperoleh perizinan, sehingga biaya investasi menjadi lebih tinggi.

Korupsi Menyebabkan Sarana dan Prasarana Berkualitas Rendah

  1. Shleifer dan Vishny (1993), Mauro (1998) menyatakan bahwa korupsi menciptakan mis-alokasi sumber daya.
  2.  Korupsi berupa suap dan pungutan liar dalam implementasi anggaran pembangunan infrastruktur, menyebabkan pengurangan anggaran pembangunan sarana dan prasarana.
  3. Demikian pula penggelapan atas anggaran pembangunan infrastruktur, mengakibatkan infrastruktur yang dibangun berkualitas rendah.
  4. Rendahnya kualitas infrastruktur dapat mengganggu akses masyarakat kepada pusat perekonomian dan pusat pertumbuhan.

Bahkan Mauro (1998) menyatakan bahwa korupsi mampu mengurangi pembelanjaan pemerintah di sektor pendidikan.

 

Korupsi Menanggung Beban Dalam Transaksi Ekonomi dan Menciptakan Sistem Kelembagaan yang Buruk

  1. Korupsi menanggung beban dalam transaksi ekonomi dan menciptakan sistem kelembagaan yang buruk ekonomi menjadi semakin tinggi.
  2. Yustika (2008) memandang bahwa semakin tinggi biaya transaksi semakin tidak efisien sistem kelembagaan yang didesain.
  3. Sudah menjadi rahasia umum bahwa di Indonesia terdapat suap dan pungutan liar dalam upaya mendapatkan pelayanan publik seperti pembuatan akta kelahiran, Surat Izin Mengemudi (SIM), dan lainnya. Kondisi ini menyebabkan tingginya biaya transaksi ekonomi dan sistem kelembagaan yang buruk.

Korupsi Menciptakan Ketimpangan Pendapatan

  1. You dan Khagram (2005) menyatakan bahwa tingkat pendapatan masyarakat berpengaruh pada perilaku korupsi. Orang kaya lebih memiliki kekuasaan dan kesempatan untuk melakukan suap dibandingkan orang miskin.
  2. Korupsi menyebabkan uang pembelanjaan pemerintah korup menjadi lebih sedikit. Akibatnya ketimpangan pendapatan akan terjadi antara elit koruptor dengan public, karena berpindahnya sumber daya publik kepada koruptor.
  3. You dan Khagram (2005) menyatakan bahwa ketimpangan pendapatan dapat memicu korupsi. Hal ini mengindikasikan bahwa terdapat hubungan timbal balik antara ketimpangan pendapatan dan korupsi.
  4.  Uslaner (2011) juga menyatakan bahwa dampak korupsi terhadap ketimpangan pendapatan bersifat timbal balik, yaitu korupsi menyebabkan ketimpangan pendapatan dan ketimpangan pendapatan juga menyebabkan korupsi.

Korupsi Mengakibatkan Kemiskinan Meningkat

  1. Kebijakan penurunan tingkat korupsi mampu menurunkan ketimpangan pendapatan dan kemiskinan (Gupta dan Alonso-Terme, 2002).
  2. Channeling korupsi terhadap kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi lebih fokus pada kemiskinan absolut. Sedangkan channeling korupsi terhadap kemiskinan melalui ketimpangan pendapatan lebih fokus pada kemiskinan relatif.
  3. Dari dampak korupsi terhadap budaya, maka akan didapat channeling korupsi terhadap kemiskinan melalui budaya yang mana lebih fokus pada kemiskinan kultural dan kemiskinan struktural.


Post a Comment

Previous Post Next Post
close