ISLAM DAN DASAR NEGARA INDONESIA (PANCASILA) | Uqro

Daftar Isi [Tampil]
Setelah Membaca dan mentelaah buku karya pondok pesantren ngalah (jawabulmassail 1)mimin tertarik untuk membagi pengetahuan dalam buku tersebut salah satunya tentang keterkaitan erat antara islam dan dasar negara indonesia[pancasila].


Gambr.1 mims pancasila


Indonesia adalah negara yang paling majemuk di dunia, baik dalam hal kondisi geografis, keanekaragaman suku bangsa, keanegaraman adat dan budaya, serta keberagaman keyakinan, oleh karena itu secara teoritis mempunyai potensi untuk menjadi negara besar.

Namun juga sangat terbuka kemungkinan terjadinya ketegangan dan konflik. Karena pada kenyataanya, keberagaman etnik dan religi merupakan sebuah perbedaan yang sangat sulit untuk dipersatukan di negara manapun.

Oleh karena itu keanegaragaman itu oleh bangsa Indonesia dibingkai dalam Bhinneka Tunggal Ika, yakni walaupun mempunyai ragam budaya, etnis, golongan, bahasa dan agama namun tetap satu kesatuan, bangsa Indonesia.

Keanegaragaman di Indonesia ini tidak akan bisa bersatu apabila berbagai golongan yang ada lebih mementingkan golongannya sendiri tanpa memperdulikan golongan yang lain.

Oleh karena itu, untuk membangun persatuan bangsa Indonesia yang majmu’ ini diperlukan sikap tasammuh, tawazun, dan tawasuth sekaligus juga i’tidal, dari semua golongan serta menyadari sepenuhnya bahwa keragaman adalah sebuah hal yang tidak dapat dipungkiri dan dihindari di bumi ini.

Untuk itu diberbagai kegiatan lintas agama dan budaya, seperti halnya seminar nasional membangun umat beragama, kolokium dan lain

sebagainya yang dihadiri berbagai lintas tokoh agama sering diselenggarakan dan diadakan oleh Yayasan Darut Taqwa, begitu juga dengan silaturrahmi keagamaan, diman Yayasan Darut Taqwa dan lembaganya sering malakukan kunjungan-kunjungan ke berbagai gereja, bihara dan tempat-tempat yang lainnya, hal ini tidak lain adalah sebagai bentuk komitmen bahwa Yayasan Darut Taqwa yang ingin membangun kerukunan antar umat beragama dengan tujuan supaya tidak terjadi perang saudara di bumi tercinta ini.

Untuk menumbuhkan kesadaran sikap di atas, salahsatu ikhtiar yang lain dari para Santri adalah membuat buku Pedoman Santri Darut Taqwa, yang isinya dikutip dari pemikiran-pemikiran Kyai, agar para generasi bangsa Indonesia mampu menjadi gawang kerukunan dan perdamaian bangsa Indonesia yang tercinta ini.

A. ISLAM DAN DASAR NEGARA INDONESIA (PANCASILA)
Berbicara dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), tentu tidak lain adalah Pancasila. Dimana Pancasila yang mengandung nilai-nilai universal dengan prinsip “Bhinneka Tunggal Ika”nya, itu digali dari bumi pertiwi dan disepakati sebagai konsensus nasional untuk menjadi dasar NKRI dan menjadi payung kehidupan bersama dalam berbagai perbedaan. Di sisi lain, terjadinya konflik dan ketegangan di beberapa kawasan Republik Indonesia pada era setelah reformasi membuktikan bahwa kurang hati-hatinya negara kita dalam mengelola kemajemukan bangsa ini, dan ini kalau kita biarkan dapat membahayakan keutuhan bangsa itu sendiri.

Dengan demikian yang menjadi tantangan bersama saat ini adalah bagaimana kita dapat mewujudkan potensi dan simbol-simbol ke-bhineka-an dalam perspektik ketahanan sosial-budaya tanpa mengorbankan cita-cita reformasi itu sendiri.
Namun, di sisi lain kita juga pernah mendapatkan keterangan dari beberapa kelompok bahwa Pancasila sebagai dasar negara itu sudah tidak relevan untuk mengatasi problem bangsa ini karena menurut kesimpulan mereka Pancasila tidak sesuai dengan ketentuan Tuhan (agama Islam). Siapa bilang? Itu merupakan sebuah kesimpulan yang terburu-buru, dan sebuah pemikiran yang sangat sempit dan dangkal. Karena Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia sebenarnya sudahlah sangat Islami (sesuai dengan tuntunan agama Islam). 

Oleh karena itu, dalam kesempatan ini santri Pondok Pesantren Ngalah di bawah asuhan KH. Moh. Sholeh Bahruddin mengajak kepada semuanya untuk melihat secara jernih bahwa Pancasila itu adalah payung kebersamaan. Mari kita buktikan dan kita lihat bersama-sama, kesesuaian sila-sila atau butir-butir yang terkandung dalam Pancasila dengan Ayat-ayat Tuhan yang termaktub di dalam Kitab Suci-Nya yaitu al-Qur’an al-Karim.


1. Ketuhanan Yang Maha Esa
Pada sila pertama ini mengandung ajaran ketauhidan dalam pengertian keimanan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sebagaimana yang tercermin dalam kitab suci al-Qur’an Surat al-Nahl ayat 22, al- Baqarah ayat 163, al-Ankabut ayat 46 sebagai berikut: 

Gambr.3 sila ke I

2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Sila kedua ini mencerminkan nilai kemanusiaan yang menjunjung tinggi sikap adil dan beradab, hal ini juga dianjurkan dalam al-Qur’an  surat al- Nahl ayat 90. 

Gambr .4 sila ke II

3. Persatuan Indonesia
Sila ketiga ini menggambarkan sebuah kehidupan yang rukun,
damai, saling berdampingan dalam bingkai keanekaragaman bangsa-nya dengan dilandasi persatuan serta kebersamaan, sebagaimana  perintah Allah dalam surat ali-Imron ayat 103. 
Gambr .5 sila ke III
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan
Sila yang memberi petunjuk dalam pelaksanaan kepemimpinan serta dalam mengambil sebuah keputusan itu harus secara bijak dengan tetap berdasarkan musyawarah. Hal ini digambarkan dalam al-Qur'an surat Shaad ayat 20 dan surat Ali ‘Imran ayat 159 sebagai  berikut: 
Gambr.6 sila ke IV
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia 

Sila yang menggambarkan dan mencita-citakan terwujudnya kehidupan yang adil, makmur, bagi seluruh rakyatnya yang beraneka ragam. Hal ini juga diperintahkan dalam surat al-Maa'idah ayat 8 dan  al-Nisa’ ayat 135 sebagai berikut: 
Gambr.5 sila ke V

Sumber: 


Post a Comment

Previous Post Next Post
close