Goresan pena sahabat

Daftar Isi [Tampil]
Goresan pena sahabat
Sebagaimana cinta kasih menghidupkan hati manusia dengan pedih perih, demikian pula kedunguan mengajarinya jalan kearifan. Pedih perih dan kedunguan mengantarkan cita-cita agung dan kearifan nan adiluhung, sebab kearifan abadi tiada mencipta sesuatu yang sia-sia di bawah asuhan matahari.
Betapa sering aku menyalahkan diriku untuk kejahatan yang tidak aku kerjakan, agar orang lain merasa lega di hadapanku.
Apabila kamu melihat seorang laki-laki mabuk katakanlah dalam hatimu, “Barangkali dia mencoba lari dari sesuatu yang lebih buruk lagi.”
Baru kemarin aku pikir diriku sebuah fragmen bergetar tanpa irama dalam ruang kehidupan. Kini kutahu bahwa akulah ruang, dan semua kehidupan adalah fragmen-fragmen yang bergerak dalam diriku.
Manusia diberi kemampuan oleh Tuhan untuk berharap dan berharap, sampai kemudian dia berharap untuk mengambil kelopak kelalaian dari matanya, sehingga dapat menyaksikan diri sejati. Dan siapa yang menyaksiakan kebenaran dari kehidupan sejati untuk dirinya, untuk semua manusia dan alam semesta.
Sahabatmu adalah kebutuhan jiwamu yang terpenuhi. Dia ladang hati, yang dengan kasih kautaburi dan kau pungut buahnya penuh rasa terimakasih. Kau menghampirinya di kala hati gersang kelaparan, dan mencarinya di kala jiwa membutuhkan kedamaian. Jangan ada tujuan lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya jiwa.
Jiwa yang mencapai kesempurnaan mampu bersikap patuh meski akalnya memberontak, dan akal yang paling kacau akan memberontak terhadap apa yang dipatuhi oleh jiwa.
Kusadari semua yang pernah terjadi, bahwa hambatan untuk berdekatan denganmu muncul dari kekerdilan dan ketakutan dalam diriku.
Kesenangan adalah nyanyian-kebebasan, tetapi bukan kebebasan. Ia serukan dari kedalaman ke ketinggian. Ia adalah yang terkurung, mengambil sayap, tapi tak mampu mengarungi angkasa bebas.
Saya adalah seorang pendosa di mata Tuhan dan diri saya sendiri, ketika saya makan rotinya dan menawarkan kepadanya badan saya – demi kedermawaannya. Kini saya suci bersih, karena hukum cinta membebaskan manusia dan membuatku terhormat serta penuh keyakinan.
Kesunyian menyimpan semua yang ingin kita katakan dengan kasih sayang, semangat, dan dengan iman. Dan kesunyian, kalau tidak mengangkat doa-doa kepada Tuhan, akan membawanya ke mana pun kita inginkan.
Wahai, jika si bebal mengatakan bahwa jiwa akan lenyap seperti raga, jawabnya bahwa kembang pun akan sirna, sekalipun benih tetap ada. Itulah dalil ciptaan Tuhan.
Orang-orang berkata, jika ada yang dapat memahami dirinya sendiri, ia akan dapat memahami semua orang. Tapi aku berkata, jika ada yang mencintai orang lain, ia dapat mempelajari sesuatu tentang dirinya sendiri.
Kasih sayang dan kekerasan selalu berperang di hati manusia seperti malapetaka yang berperang di langit malam yang pekat ini. Tetapi kasih sayang selalu dapat mengalahkan kekerasan. Karena ia adalah anugerah Tuhan. Dan ketakutan-ketakutan malam ini akan berlalu dengan datangnya siang.
Sebagaimana cinta kasih menghidupkan hati insan dengan kepedihan demikian pula kedunguan mengajarinya mencari jalan kebijaksanaan. Rasa pedih dan bodoh mengantarkan insan kepada suka cita agung dan kearifan luhur, sebab Zat Yang Maha Agung tiada menciptakan sesuatu yang sia-sia.
Cinta – yang tak lain adalah Tuhan – akan menerima aroma nafas dan air mata kita seakan-akan ia adalah kepulan asap dupa, dan memberi pahala kepada kita sebagaimana mestinya.
Kita hanyalah makhluk hidup, partikel-partikel debu yang beterbangan berputar-putar di dalam kehampaan abadi dan tak terhingga. Diri kita hanya untuk menyerah dan patuh. Jika kita mencintai, cinta kita juga tidak berasal dari kita, juga bukan kepunyaan kita. Sekiranya kita bahagia, kebahagiaan kita tidaklah dalam diri kita, tapi dalam kehidupan itu sendiri.
Di kesunyian ini, kita bisa mengutarakan kerinduan kita, sampai kerinduan itu membawa kita lebih dekat kepada Tuhan. Di sini kita bisa mencinta teman,saudara,guru sampai mereka semua membukakan hatinya kepada kita.
Berkali-kali telah dibuat pertandingan antara keluhuran pengorbanan dan kebahagiaan pemberontakan untuk temukan mana yang lebih luhur dan lebih indah, namun hingga kini telah terpaku hanya pada suatu kebenaran dalam seluruh persoalan itu, dan kebenaran itu ialah kesetiaan, yang membuat seluruh perilaku kita jadi indah dan terhormat.
Kucintai desa kelahiran tempat ku belajar dan semua hal yang berhubungan denganku sebagian cintaku untuk negeri, kucintai negeriku dengan sebagian cintaku untuk bumi.
pernikahan adalah penyatuan dua jiwa dalam cinta yang kokoh untuk hapuskan perpisahan. Ia adalah kesatuan agung yang terpisah roh. Ia adalah gelang emas dalam sebuah rantai yang permulaannya adalah sebuah pandangan, dan akhirnya adalah keabadian. Ia adalah hujan suci yang jatuh dari langit tak bernoda untuk menyuburkan dan memberkati ladang-ladang Alam Illahi.
Seseorang yang menerima memang tidak menginsafi apa yang diterimanya, tapi seseorang yang memberi dengan tulus dan menanggung beban dari kesadaran dirinya sendiri, akan menginsafi bahwa apa yang diberikannya dimaksudkan demi cinta persaudaraan, dan ke arah pertolongan yang bersahabat, bukan untuk pemuliaan-diri.
Hidup manusia tidak bermula dari dalam kandungan dan tak pernah berakhir di liang kubur. Dan cakrawala yang penuh oleh rembulan dan bintang-bintang ini tidaklah ditinggalkan oleh jiwa yang mencintai dan roh-roh yang berdasarkan gerak nurani.
Aku berdiri menatap manisnya rasa kasih dan pahitnya kedukaan yang tumbuh keluar dari pusara-pusara baru itu. Pusara pemuda yang menebus hidupnya untuk melindungi kehormatan seorang gadis suci dan lemah, serta menyelamatkannya dari cengkeraman serigala yang rakus.
Mereka berkata kepadaku, “Kamu harus memilih antara kesenangan di dunia ini dan kedamaian di akhirat nanti. Karena aku tahu dalam hatiku bahwa Sang Pujangga hanya menggubah satu puisi, yang ditulis dengan sempurna dan mengalun degan sempurna".
Suatu hari, syeh Al-Imam Al-Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al-Ghozali bertanya....
Pertama, "Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?". Murid- muridnya menjawab "Orang tua, guru, kawan ,dan sahabatnya". Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "mati". Sebab, sesuai dengan janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati.(Ali Imran : 185)
Kedua."Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?". Murid-muridnya menjawab "Negara Cina, bulan, matahari dan bintang-bintang". Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan itu adalah benar. Tapi yang paling benar adalah "masa lalu". Walau dengan cara apa sekalipun kita tidak dapat kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.
Ketiga. "Apa yang paling besar di dunia ini?". Murid-muridnya menjawab "Gunung, bumi dan matahari". semua jawaban itu benar, kata Imam Ghozali. Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "hawa-nafsu" (Al-A'raaf :179). Maka kita harus berhati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa kita ke neraka.
Keempat. "Apa yang paling berat di dunia ini?". Ada yang menjawab "besi dan gajah" Semua jawaban adalah benar, kata Imam Ghozali, tapi yang paling berat adalah "memegang amanah" (Al-Ahzab:72) Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT, sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak dapat memegang amanahnya.
Kelima. "Apa yang paling ringan di dunia ini?" Ada yang menjawab "Kapas, angin, debu dan daun-daunan". Semua itu benar, kata Imam Ghozali, tapi yang paling ringan di dunia ini adalah “meninggalkan sholat”. Gara-gara pekerjaan, bermasyarakat, kita meninggalkan sholat.
Keenam. "Apakah yang paling tajam di dunia ini?". Murid-muridnya menjawab dengan serentak, "pedang". Benar, kata Imam Ghozali, tapi yang paling tajam adalah "lidah manusia" Karena melalui lidah, Manusia selalunya menyakiti hati dan melukai perasaan saudaranya sendiri.
Dengan membaca kita akanmemahami lebih banyak tentang dunia di sekitar kita, semakin bergairah dan penasaran terhadap kenyataan hidup dalam hidup kita.

himmah adalah salah satu elemen pokok yang meringankan upaya dan mengubah kegiatan-kegiatan yang biasa-biasa saja menjadi suatu pekerjaan yang dapat dinikmati,membaca tidak hanya membantu kita berhadapan dengan kebodohan kegagalanketidak tauan dalam segalahal , tetapi dengan membaca jugalah Mimpi masa kini adalah kenyataan hari esok.

kita bisa, jika kita berpikir bisa, selama akal mengatakan bisa. Batasan apakah sesuatu masuk akal atau tidak, kita lihat saja orang lain, jika orang lain telah melakukannya atau telah mencapai impiannya, maka impian tersebut adalah masuk akal.
Menuliskan tujuan akan sangat membantu dalam menjaga alasan melakukan sesuatu.
Apakah kita bisa untuk mengemban misi kita? Insya Allah kita bisa, karena Allah Mahatahu, Allah tahu sampai dimana potensi dan kemampuan kita. Jika kita tidak merasa mampu berarti kita belum benar-benar mengoptimalkan potensi kita.
Jika target obsesi itu baik, maka memiliki obsesi bukan hanya baik, tetapi harus. Karena motivasi dari sebuah obsesi sangat kuat.
Untuk menjadi sukses,kita harus memutuskan dengan tepat apa yang kita inginkan, tuliskan dan kemudian buatlah sebuah rencana untuk mencapainya.
Bisakah kita meraih sukses yang lebih besar lagi?
Merumuskan Visi dan Misi adalah salah satu bentuk dalam mengambil keputusan, bahkan pengambilan keputusan yang cukup fundamental. Visi dan Misi kita akan menjiwa segala
gerak dan tindakan di masa datang.
Jangan takut dengan gagalnya meraih visi, kegagalan meraih visi sebenarnya bukan suatu kegagalan, tetapi merupakan keberhasilan yang kita tempuh meski tidak sepenuhnya.
Visi itulah yang akan menuntun perjalanan hidup kita.
Menciptakan kebiasaan baru adalah salah satu dari kunci sukses. Jika kita ingin sukses tak lain harus mulai menciptakan kebiasaan-kebiasaan yang akan membawa kita kepada kesuksesan.
Jika kita ingin menang— dalam pendidikan bisnis, karir, olah raga, dsb— maka kita harus memiliki kebiasaan-kebiasaan seorang pemenang pula.
Jika kita ingin suatu kehidupan yang berbeda, mari kita buat keputusan yang berbeda juga.
sesaat mari kitaTengok kembali perjalanan kita saat ini, akan menuju kemana? Apakah ke arah yang lebih baik, atau ke arah yang lebih buruk, atau tetap saja seperti saat ini? Tetapkanlah sebuah putusan dan jalanilah menuju konsekuensinya.
Potensial pilihan kita begitu melimpah, keputusan kita dapat saja merubah hidup kita secara dramatis dalam waktu singkat.

Hanya satu motivasi yang ada, yaitu ALLOH. Adapun motivasi lainnya harus dalam rangka “karena ,dari dan hanya untuk” ALLOH.
Mengingat air mata redup dalam rahim waktu napas kepadaku dimiliki oleh sengsara, kebencian murni terbakar dalam di jiwa karena ikatan telah retak dalam waktu


By : zzeblex & Hadyan

Post a Comment

Previous Post Next Post
close